Mulai Dari Gesa Vaksinasi Hingga Batalkan Libur Semester Ganjil 

Rabu, 15 Desember 2021 | 06:12:57 WIB
Asisten I Setdako Pekanbaru Drs. H. Syoffaizal

Riauaktual.com - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru bakal memperketat pengawasan penerapan protokol kesehatan pada momen natal dan tahun baru (Nataru). Hal ini seiring regulasi pemerintah pusat dalam pencegahan dan penanggulangan Covid-19 saat menghadapi Nataru. 

Saat ini Pemko Pekanbaru telah menerima salinan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) tentang Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 pada saat Natal 2021 dan tahun baru 2022.

Asisten I Setdako Pekanbaru Drs. H. Syoffaizal menyebutkan, terdapat sejumlah aturan dalam Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tertanggal 9 Desember 2021.

"Yang ditandatangani oleh bapak Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, yang mengatur kegiatan masyarakat saat Nataru," ungkapnya. Rabu (15/12/2021). 

Pertama, selama periode Natal Tahun 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) pada tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022:

a. mengaktifkan optimalisasi fungsi Satuan Tugas Penanganan COVID-19 di masing-masing lingkungan, baik pada tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan dan desa serta Rukun Tetangga (RT)/Rukun Warga (RW) paling lama dimulai pada tanggal 20 Desember 2021.

b. menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang lebih ketat dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan) dan 3T (testing, tracing, treatment) serta mempertimbangkan faktor ventilasi, udara, durasi dan jarak interaksi untuk mengurangi risiko penularan dalam beraktivitas.

c. melakukan:
1. melakukan percepatan pencapaian target vaksinasi di wilayah masing-masing, untuk dosis pertama mencapai target 70% (tujuh puluh persen) dan dosis kedua mencapai target 48,57% (empat puluh delapan koma lima puluh tujuh persen) dari total sasaran, terutama vaksinasi bagi lansia sampai akhir bulan Desember 2021.

2. memulai vaksinasi anak usia 6 (enam) tahun sampai dengan 11 (sebelas) tahun dengan ketentuan, telah mencapai target minimal 70% (tujuh puluh persen) dosis pertama total sasaran dan target minimal 60% (enam puluh persen) dosis pertama lansia sesuai dengan aturan yang berlaku.

d. melakukan koordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan pemangku kepentingan lainnya diantaranya Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Organisasi 
Kemasyarakatan, Pengelola Hotel, Pengelola Tempat Wisata, Pengelola Pusat Perbelanjaan/Mall dan Pelaku Usaha serta pihak lain yang dianggap perlu sesuai dengan karakteristik masing-masing daerah dalam rangka pencegahan dan penegakan disiplin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. melakukan:
1. pengetatan arus pelaku perjalanan masuk dari luar negeri termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI) sebagai antisipasi tradisi mudik Nataru.

2. memperbanyak dan memaksimalkan penggunaan dan penegakan aplikasi 
PeduliLindungi pada tempat kegiatan publik seperti fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat wisata, dan fasilitas ibadah.

f. melaksanakan pengetatan dan pengawasan protokol kesehatan di tempat-tempat yang berpotensi terjadinya kerumunan diantaranya:

1. Gereja/tempat yang difungsikan sebagai tempat ibadah pada saat perayaan Natal Tahun 2021.
2. tempat perbelanjaan; dan
3. tempat wisata lokal.

g. membatasi kegiatan masyarakat pada tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022:
1. temasuk seni budaya dan olahraga yang dapat berpotensi menimbulkan penularan COVID-19 dilakukan tanpa penonton; dan

2. yang bukan perayaan natal dan tahun baru dan menimbulkan kerumunan dilakukan dengan protokol kesehatan serta dihadiri tidak lebih dari 50 (lima puluh) orang.

h. menutup semua alun-alun pada tanggal 31 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022.

i. melakukan rekayasa dan antisipasi aktivitas pedagang kaki lima di pusat keramaian agar tetap dapat menjaga jarak antar pedagang dan pembeli.

j. masyarakat yang melakukan perjalanan keluar daerah, maka:
1. mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

2. memenuhi persyaratan perjalanan jarak jauh yang menggunakan alat transportasi umum:
a. wajib 2 (dua) kali vaksin dan melakukan Rapid Test Antigen 1 x 24 jam; dan
b. untuk orang yang belum di vaksin dan orang yang tidak bisa di vaksin dengan alasan medis, dilarang bepergian jarak jauh.

3. syarat perjalanan jarak jauh yang  menggunakan alat transportasi umum secara teknis diatur lebih lanjut oleh Satgas Penanganan COVID-19 Nasional.

4. dalam hal ditemukan pelaku perjalanan sebagaimana dimaksud pada angka 2 (dua) yang positif COVID-19, maka melakukan isolasi mandiri atau isolasi pada tempat yang telah disiapkan pemerintah untuk mencegah adanya penularan, dengan waktu isolasi sesuai prosedur kesehatan serta melakukan tracing dan karantina kontak erat.

k. seluruh jajaran pemerintah daerah termasuk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah 
(BPBD), serta Pemadam Kebakaran untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan keterlibatan aktif dalam:

1. mencegah dan mengatasi aktivitas publik yang dapat mengganggu ketentraman dan ketertiban masyarakat; dan

2. mencegah dan mengatasi aktivitas
berkumpul/kerumunan massa di tempat fasilitas umum, fasilitas hiburan (pusat perbelanjaan dan restoran), tempat wisata, dan fasilitas ibadah, selama periode Libur Nataru.

Kedua, khusus:
a. pelaksanaan ibadah dan peringatan Hari Raya Natal Tahun 2021 diatur lebih lanjut oleh Kementerian Agama; dan
b. pelaksanaan pembagian rapot semester 1 (satu) dan libur sekolah diatur lebih lanjut oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Ketiga, khusus untuk pelaksanaan Perayaan Tahun Baru 2022 dan tempat perbelanjaan/mall:
a. perayaan Tahun Baru 2022 sedapat mungkin dilakukan masing-masing/bersama keluarga, menghindari kerumunan dan perjalanan, serta 
melakukan kegiatan di lingkungan masing-masing yang tidak berpotensi menimbulkan kerumunan.

b. melarang adanya pawai dan arak-arakan tahun baru serta pelarangan acara Old and New Year baik terbuka maupun tertutup yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

c. menggunakan aplikasi PeduliLindungi pada saat masuk (entrance) dan keluar (exit) dari mall/pusat perbelanjaan serta hanya pengunjung dengan kategori hijau yang diperkenankan masuk.

d. meniadakan event perayaan Nataru di Pusat Perbelanjaan dan Mall, kecuali pameran UMKM.

e. melakukan perpanjangan jam operasional Pusat Perbelanjaan dan Mall yang semula 10.00 – 21.00 waktu setempat menjadi 09.00 – 22.00 waktu setempat untuk mencegah kerumunan 
pada jam tertentu dan melakukan pembatasan dengan jumlah pengunjung tidak melebihi 75% (tujuh puluh lima persen) dari kapasitas total Pusat Perbelanjaan dan Mall serta penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat; dan

f. kegiatan makan dan minum di dalam pusat perbelanjaan/mall dapat dilakukan dengan pembatasan kapasitas maksimal 75% (tujuh 
puluh lima persen) dengan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat.

Keempat, khusus untuk pengaturan tempat wisata:
a. meningkatkan kewaspadaan pada objek wisata khususnya untuk daerah-daerah sebagai destinasi pariwisata favorit, antara lain: Bali, Bandung, Bogor, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Medan, dan lain-lain.

b. mengidentifikasi tempat wisata yang menjadi sasaran liburan di setiap kabupaten/kota agar memiliki protokol kesehatan yang baik.
c. menerapkan pengaturan ganjil-genap untuk mengatur kunjungan ke tempat-tempat wisata prioritas.

d. tetap menerapkan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan pendekatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun/hand sanitizer, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menghindari kerumunan).

e. memperbanyak sosialisasi, memperkuat penggunaan dan penegakan aplikasi PeduliLindungi pada saat masuk (entrance) dan keluar (exit) dari tempat wisata serta hanya pengunjung dengan kategori hijau yang diperkenankan masuk.

f. memastikan tidak ada kerumunan yang menyebabkan tidak bisa jaga jarak.
g. membatasi jumlah wisatawan sampai dengan 75% (tujuh puluh lima persen) dari kapasitas total.

h. melarang pesta perayaan dengan kerumunan di tempat terbuka/tertutup.
i. mengurangi penggunaan pengeras suara yang menyebabkan orang berkumpul secara masif; dan
j. membatasi kegiatan masyarakat termasuk seni budaya yang menimbulkan kerumunan yang berpotensi terhadap penularan COVID-19.

Kelima, hal-hal yang belum diatur dalam Instruksi Menteri ini yang terkait dengan Pencegahan Dan Penanggulangan COVID-19 Pada Saat Natal Tahun 2021 Dan Tahun Baru Tahun 2022 dapat diatur oleh Kepala Daerah sesuai dengan situasi pandemi COVID-19 di daerah masing-masing dengan prinsip pembatasan yang diperketat untuk mencegah terjadinya lonjakan COVID-19 akibat kegiatan masyarakat dalam merayakan Nataru.

"Inmendagri ini berlaku terhitung tanggal 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Kami mengimbau masyarakat agar mengikuti aturan ini," pungkasnya. 


Vaksinasi Anak Usia 6 Tahun Bakal Bergulir di Pekanbaru

Disamping langkah diatas, percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan Satgas penanganan Covid-19 Kota Pekanbaru. Dalam waktu dekat, Satgas bakal melakukan vaksinasi bagi anak usia 6 tahun. Pemberian vaksin ini menindaklanjuti instruksi dari Menteri Dalam Negeri untuk pelaksanaan vaksinasi bagi anak.

Sasaran dalam vaksinasi anak yakni para anak berusia 6 hingga 11 tahun. Ada sejumlah syarat pelaksanaan vaksinasi bagi anak agar bisa dilakukan. 

"Diantaranya, proses pemberian vaksin secara umum telah mencapai target minimal 70 persen dosis pertama, dari total sasaran," terang Asisten I Setdako Pekanbaru, Syoffaizal.

Kota Pekanbaru sendiri untuk capaian vaksinasi secara umum sudah mencapai 87, 33 persen. Syarat lainnya yakni target minimal 60 persen dosis pertama bagi warga lanjut usia (Lansia). 

Sayangnya untuk capaian vaksinasi lansia, Kota Pekanbaru masih rendah. Capaian vaksinasi bagi lansia baru mencapai 51,03 persen dari total penerima vaksin.

"Maka kita akan kordinasi dengan dinas kesehatan terkait vaksinasi anak," ujar Syoffaizal. 

Tim satgas bakal berkordinasi dengan dinas kesehatan untuk memastikan kesiapan vaksinasi anak. Apalagi ada sejumlah kriteria untuk melaksanakan vaksinasi bagi anak. 

Sementara Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani berharap seluruh orang tua mendukung program pemerintah tersebut karena dengan vaksinasi diharapkan para anak-anak bisa terhindar dari Covid-19.

"Saya yakin ini sudah ada kajian dari pemerintah bahwa vaksin ini aman untuk anak-anak," katanya.

Apalagi sambung politisi PKS ini, sejauh ini tidak ada terdengar adanya efek samping yang ditimbulkan dari vaksin Sinovac untuk anak-anak.

"Artinya sejauh ini vaksin tersebut (Sinovac) aman untuk anak-anak," jelasnya.

Jika dibandingkan dengan kabupaten dan kota yang ada di Riau, jumlah masyarakat Kota Pekanbaru yang sudah mendapatkan vaksin jauh lebih banyak dan untuk vaksin pertama sudah mencapai 80 persen dan vaksin kedua 50 persen.

"Dari itu kita minta pemerintah harus lebih masif lagi untuk mensosialisasikan dan mengajak masyarakat untuk vaksin," tutupnya.


Libur Semester Ganjil Ditunda

Libur sekolah semester ganjil ditunda hingga awal Januari 2022. Para peserta didik di Kota Pekanbaru belum bisa pergi berlibur usai menuntaskan ujian semester ganjil pekan ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas mengatakan, peserta didik melanjutkan proses belajar hingga akhir tahun 2021.

"Jadi anak-anak tetap langsung sekolah setelah ujian semester ganjil, mereka langsung sekolah hingga awal Januari 2022 nanti," terang Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Ismardi Ilyas.

Dirinya menyebut, liburan semester ganjil bagi peserta didik baru berlangsung pada awal Januari 2022. Mereka menjalani libur semester ganjil dari 4 Januari hingga 15 Januari 2022 mendatang.

Sementara untuk pembagian rapor bakal berlangsung pada 3 Januari 2022. Ada penundaan pembagian rapor setelah terjadinya perubahan jadwal libur semester ganjil.

Pihak sekolah sudah menyurati terkait penyesuaian jadwal pembagian rapor dan libur semester ganjil. Kebijakan ini perubahan jadwal libur dan pembagian rapor semester ganjil sesuai arahan Kementrian Pendidikan RI.

Perubahan ini untuk mencegah peningkatan mobilitas para peserta didik bersama keluarga pada momen akhir tahun. Ia mengatakan bahwa saat anak-anak masih sekolah tentu orangtua tidak bisa mengajak anaknya berlibur.

"Ini diharapkan dapat mencegah penyebaran covid-19. Apalagi saat momen libur Natal dan tahun baru 2022," pungkasnya. 

Terkini

Terpopuler